Individu, Keluarga dan Masyarakat


Nama : Aditya Nugroho
Kelas : 1KA08
1.     PERTUMBUHAN INDIVIDU

A.     PENGERTIAN INDIVIDU
“Individu” berasal dari kata latin. “individuum” artinya “yang tak terbagi”.
Jadi, Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.

B.     PENGERTIAN PERTUMBUHAN
Menurut pendapat para ahli bahwa pertumbuhan itu adalah suatu perubahan yang
menuju ke arah yang lebih maju dan lebih dewasa. Perubahan ini lazimnya disebut dengan istilah proses.
      Ada beberapa aliran berpendapat mengenai pertumbuhan, yaitu aliran asosiasi, aliran psikologis gestalt dan aliran sosiologi :
1.      Aliran Asosiasi
            Menurut ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat bahwa terjadinya perubahan pada seseorang secara bertahap karena berpengaruh baik dari pengalaman atau empiris luar melalui panca indera yang menimbulkan sensasi maupun pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan refleksionis.
2.      Aliran Psikologis
            Menurut para ahli yang menganut aliran psikologis bahwa pertumbuhan adalah proses diferensiasi yang berarti pertumbuhan itu adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu yang semula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
3.      Aliran Sosiologi
Menurut para ahli yang menganut aliran sosiologi menganggap bahwa pertumbuhan itu adalah proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.

C.     FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
Dalam membahas pertumbuhan itu ada bermacam-macam aliran, namun pada garis besarnya dapat digolongkan menjadi 3 tipe golongan, yaitu :
a.       Pendirian Nativistik
Bahwa perumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
b.      Pendirian Empiristik dan Environmentalisitik
Bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
c.       Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme
Konsepsi Konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuha  individu.

D.     TAHAP PERTUMBUHAN INDIVIDU BERDASARKAN PSIKOLOGI.
Pertumbuhan individu sejak lahir mengalami beberapa fase, yaitu :
a.       Masa Vital       : 0.0 sampai 2.0 tahun
Pada masa ini Menurut Frued tahun pertama dalam kehidupan Individu sebagai masa oral, karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan ketidaknikmatan karena pada masa ini mulut memainkan peranan terpenting dalam kehidupan individu
b.      Masa Estetik    : 2.0 sampai 7.0 tahun
Masa ini dianggap sebagai masa keindahan, karena estetik diartikan bahwa pada masa ini pertumbuhan anak yang terutama adalah fungsi pancaindera. Pada masa ini pula muncul gejala kenakalan yang umumnya terjadi diantara umur 3.0 tahun sampai 5.0 tahun, lalu pada masa ini, kita dalam menghadapi anak yang sedang mengalami masa kegoncangan ini yaitu yang penting bijaksana mengambil jalan tengah dan tidak terlalu menekan dan tidak perlu menonjolkan.

c.       Masa Intelektual: 7.0 sampai 13.0 atau 14.0 tahun
Masa ini adalah masa-masa dimana anak dengan keserasian bersekolah dan pada masa ini anak sudah matang untuk melakukan pendidikan yang lebih baik dari sebelumnya
            Ada beberapa sifat khas anak pada masa ini, antara lain :
1.      Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah
2.      Adanya sikap tunduk/taat pada peraturan-peraturan permainan yang tradisional.
3.      Adanya Sikap kecendrungan memuji diri sendiri.
4.      Kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal maka soal itu tidak dianggap penting
5.      Senang membandingkan dirisendiri dengan orang lain/anak-anak yang lain.
6.      Adanya minat kepada kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit
7.      Amat realistik, ingin tahu, dan keinginan untuk belajar.
8.      Gemar membentuk kelompok/teman sebaya

d.      Masa Sosial     : 13.0 atau 14.0 tahun sampai 20.0 atau 21.0 tahun
Masa ini dapat disebut juga masa remaja/pra-remaja. Pada masa ini anak harus mengarahkan dirinya agar dapat menemukan diri, meneliti sikap hidup yang lama dan mencoba-coba yang baru agar dapat menjadi pribadi yang dewasa. Pada  dasarnya ini masih dirinci dalam beberapa masa, yaitu :
1.      Masa Pra-Remaja
Pada masa ini ditandai oleh sifat-sifat negatif sehingga disebut juga masa negatif. Pada masa ini terdapat beberapa gejala yang dianggap sebagai gejala negatif misalnya tidak tenang, kurang suka bekerja ataupun bergerak, lekas lelah, kebutuhan istirahat/tidur besar, hati sering murung, pesimistik dan non sosial.pada masa ini juga terjadi sifat-sifat negatif meliputi sikap negatif dalam prestasi, baik jasmani maupun mental.
2.      Masa Remaja
Gejala pada masa ini adalah merindu puja. Dalam fase ini (Masa Negatif) untuk pertama kalinya remaja sadar akan kesepian yang tidak pernah dialaminya pada masa-masa sebelumnya. Sebagai langakah berikutnya pada masa ini dirinya akan membutuhkan teman yang dapat memahami dan menolongnya serta yang dapat merasakan suka dan dukanya. Di sinilah muali timbul dalam diri remaja itu dorongan untuk mencari pedoman hidup yaitu mencari sesuatu yang dapat dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dipuja-puja.
Proses penemuan nilai-nilai hidup tersebut melewati 3 langkah, yaitu :
1.      Karena tiadanya pedoman hingga mereka merindukan sesuatu yang dapat dianggap bernilai, pantas hidupnya.
2.      Obyek pemujaan itu telah menjadi lebih jelas yaitu pribadi-pribadi yang dipandangnya mendukung nilai-nilai tertentu.
3.      Para remaja lebih dapat menghargai nilai-nilai lepas dari pendukungnya, nilai dapat ditangkap dan difahaminya sebagai sesuatu yang abstrak.
         Setelah mereka dapat menemukan pendirian hidup dan telah terpenuhi tugas-tugas pertumbuhan masa remaja maka berarti mereka telah mencapai masa remaja akhir dan mulailah individu memasuki masa dewasa awal.
3. Masa Usia Mahasiswa
Masa umur mahasiswa dapat digolongkan pemuda-pemuda yang berusia sekitar 18.0 tahun sampai 30.0 tahun. Mereka dapat dikelompokan pada masa remaja akhir sampai dewasa awal atau dewasa madya. Bila dilihat dari segi pertumbuhan, tugas perkembangan pada usia mahasiswa ini adalah pemantapan pendirian hidup, yaitu pengujian lebih lanjut pendirian hidup serta mempersiapkan diri dengan keterampilan dan kemampuan-kemampuan yang digunakan untuk merealisasikan pendirian hidup yang telah dipilihnya.
            Mahasiswa akan mengalami perubahan secara perlahan demi sikap hidup yang idealistik ke sikap hidup yang realistik. Dengan demikian keinginan-keinginan yang realistik dalam dirinya dan realitas dalam lingkungannya telah diganti dengan yang lebih berdasar kepada realistik.
            Dengan Uraian-uraian ini diharapkan adanya suatu pemahaman mengenai manusia sebagai individu. “Manusia merupakan makhluk individual tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa dan raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap itu merupakan pribadi yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan sendiri”
2. FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
     Keluarga adalah unit/kesatuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat, hal ini sering dikenal dengan sebutan primary group.Keluarga biasanya terdiri dari suami, isteri, dan anak-anaknya. Anak-anak ini lah yang nantinya berkembang dan mulai bisa melihat dan mengenal arti diri sendiri, dan kemudian belajar melalui pengenalan itu. Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal individu sangat berpengaruh  secara langsung terhadap perkembangan individu sebelum maupun sesudah terjun langsung secara individual dimasyarakat
A.     PENGERTIAN FUNGSI KELUARGA
      Fungsi Keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu sendiri.



B.     MACAM-MACAM FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Biologis
            Dengan fungsi ini diharapkan keluarga agar dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya. Karena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturunan.
b. Fungsi Pemeliharaan
            Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggota keluarganya dapat terlindung dari hal-hal yang tidak di inginkan seperti :
1. Gangguan udara dengan berusaha menyediakan rumah
2. Gangguan penyakit dengan berusaha menyediakan obat-obatan
3. Gangguan bahaya dengan berusaha meyediakan senjata, pagar tembok dan lain-lain
c. Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok yaitu :
1. Kebutuhan makan dan minum
2. Kebutuhan pakaian untuk menutupi tubuhnya
3. Kebutuhan tempat tinggal
d. Fungsi Keagamaan
            Dengan dasar pedoman ini keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan fungsi ini keluarga diharapkan agar selalu terjadi pewaris kebudayaan atau nilai-nilai kebudayaan.
e. Fungsi Sosial
            Dengan fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak bila sudah dewasa. Dengan fungsi ini keluarga diharapkan agar selalu terjadi pewaris kebudayaan atau nilai-nilai kebudayaan.
            Dalam buku Ilmu Sosial Dasar karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara dikatakan bahwa fungsi-fungsi keluarga meliputi beberapa hal sebagai berikut :
a. Pembentukan Kepribadian
b. Keluarga juga berfungsi sebagai alat reproduksi kepribadian-kepribadian yang berakar dari etika, estetika, moral, keagamaan, dan kebudayaan yang berkorelasi fungsional dengan sebuah struktur masyarakat tertentu
c. Keluarga merupakan eksponen dari kebudayaan masyarakat, karena menempati posisi kunci. Keluarga adalah sebagai jenjang dan perantara pertama dalam transmisi kebudayaan.
d. Keluarga berfungsi sebagai lembaga perkumpulan perekonomian.
e.Keluarga berfungsi sebagai pusat pengasuhan dan pendidikan.
3. INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
1. PENGERTIAN INDIVIDU
            Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya yang tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
            Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
2. PENGERTIAN KELUARGA
            Menurut Sigmund Freud Keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Dengan demikian keluarga merupakan manifestasi daripada dorongan seksual sehingga landasan keluarga itu adalah kehidupan seksual suami isteri.
3. PENGERTIAN MASYARAKAT
Drs. JBAF Mayor Polak menyebutkan bahwa masyarakat (Society) adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau subkelompok.
Prof. M.M. Djojodiguno menyatakan bahwa masyarakat adalah suatu kebulatan daripada segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia.
Hasan Sadily berpendapat bahwa Masyrakat adalah suatu keadaan badan atau kumpulan manusia yang hidup bersama.
Kesimpulannya masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu  masyarakat, dapat  digolongkan menjadi masyarakat sederhana  dan  masyarakat maju  (masyarakat  modern).

Komentar