Statement Para Tokoh Agama dan Masyarakat Tentang Dugaan Penistaan Agama Oleh Ahok

Baru-baru ini, umat Islam di Indonesi telah digemparkan dengan dugaan kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta. Dugaan disebabkan oleh Ahok yang mengutip surat Al-Maidah pada kunjungan kerjanya ke Kepulauan Seribu.

Akibat dari permasalahan itu menyebabkan timbulnya amarah pada masyarakat Islam Indonesia. Kemarin, tanggal 4 November 2016, telah dilaksanakannya kegiatan unjuk rasa masyarakat kepada Pemerintah Indonesia agar bersikap tegas terhadap permasalahan yang dianggap penistaan agama ini.
Muncul lah berbagai pendapat dari tokoh masyarakat, tokoh agama, dan politik mengenai permasalahan ini. Berikut berikut ini adalah ulasan dari salah satu tokoh masyarakat 

Moch. Zain, Tokoh Masyarakat

Kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Gubernur Jakarta masih belum selesai. Tak lama ini, muncul sebuah statement yang diposting pada media sosial dari salah seorang netizen bernama Moch Zain. Dalam akun media sosialnua, ia memberikan pendapat soal awal mula dugaan penistaan agama tersebut.
Dengan mentautkan sebuah gambar screenshot postingan Front Pembela Islam (FPI) mengenai hadits witir. Ia menjelaskan titik problematikanya. Ia menganggap bahwa hadits tersebut telah digunakan sebagai media agar bisa memojokkan lawan politik.

“Seperti inilah awal dimana seorang Non Muslim mengatakan (Jangan mau dibohingin pake Al-Maidah 51)
Setelah Ayat Al-Qur’an mereka kampanyekan untuk membuat lawan politiknya tumbang, sekarang mereka mulai mempermainkan Hadits untuk memojokkan lawan.
Lalu kalau ada yang mengatakan Jangan mau dibohongin pake hadits Witir, kemudian kalian mau marah dan mencak-mencak mengklaim yang mengatakan demikian itu telah menghina Hadits dan menghina Hadits sama saja menghina Nabi, menghina Nabi sama saja menghina Islam, menghina Islam sama saja menghina Allah, wajib dibunuh, dipenggal dan dicincang dan bla-bla-bla…?
Akal sehat kalian masih bekerja kan…???
Padahal pada hakekatnya kalianlah yang telah Menghina Al-Qur’an & Hadits, karena telah berani dan lancang memperalat Ayat suci Al-Qur’an dan Hadits demi kepentingan politik dan Partai.”
 

 


Komentar